Sebuah puisi menjadi indah karena kemampuan penulis dalam memilih kata-kata. Hal ini dinamakan diksi. Suatu kata sesungguhnya memiliki kekhasan sendiri-sendiri dibandingkan dengan kata lain. Seorang penulis puisi harus peka dengan rasa kata, rasa bahasa. Ia harus menyelami rasa sebuah kata. Kemampuan menyelami ini lahir dari kebiasaannya merenungi sebuah kata, baik dalam penggunaannya sehari-hari, atau dalam penggunaan lain yang lebih khusus.
Setelah puisi ditulis, penulis puisi harus merenungi kembali tiap kata yang ia telah pilih. Cari kembali kata-kata lain untuk mengganti kata yang rasanya belum pas. Pilih kata yang enak didengar, dalam maknanya, dan ada kemiripan dengan kata sebelum dan sesudahnya. Kemiripan maksudnya adalah rima. Rima, persamaan di akhir kata. Kata yang serupa bunyinya di akhir kata menambah keindahan kepada puisi.
Sebuah puisi yang indah dan susah dilupakan adalah sebuah puisi yang dihasilkan dalam proses pemanggangan yang lama. Dipoles, diukir, dan dihaluskan. Jangan lupakan satu hal: kerjakan semua dengan cinta.
Selamat menikmati keindahan.