Membaca Kreatif
Membaca kreatif tidak berhenti
setelah bacaan atau buku tuntas
dibaca. Masih ada proses tindak
lanjut yang tujuan akhirnya berupa
peningkatan kualitas hidup.
Mungkin Anda seorang kutu buku.
Namun, apakah isi setiap bacaan
atau buku yang baru selesai Anda
baca lewat begitu saja? Ataukah
justru memengaruhi pikiran?
Bagaimanakah upaya agar pengetahuan
yang Anda baca benar-benar berguna
untuk meningkatkan kualitas
hidup Anda?
Pengaruh yang terjadi pada
seseorang usai mencermati kata demi
kata dalam sebuah bacaan atau buku
tidaklah sama. Hal itu sangat
bergantung pada cara membacanya.
Berdasarkan tingkatan hasil yang
diperoleh setelah membaca, jenis
membaca dibedakan atas membaca
literal, membaca kritis, dan
membaca kreatif.
Membaca literal bertujuan mengenal
arti yang tertera secara
tersurat dalam teks bacaan.
Pembaca cukup menangkap informasi
yang tertera secara literal (reading the lines) dalam teks bacaan. Pembaca
tidak berusaha mendalami atau
menangkap lebih jauh.
Membaca kritis adalah membaca
untuk memahami isi bacaan atau
membaca secara rasional, kritis,
mendalam, disertai keterlibatan pikiran
dalam menganalisis bacaan. Dalam
membaca kritis, pembaca berupaya
memahami lebih dalam materi yang
dibaca. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pembaca menggunakan
empat cara, yaitu bertanya (seolaholah
berdialog dengan teks bacaan),
menyimpulkan, menghubungkan
satu keterangan dengan keterangan
lain, dan menilai ide-ide dalam
bacaan.
Meningkatkan kualitas hidup
Yang paling bermakna dalam
kegiatan membaca adalah membaca
kreatif. Pada jenis ini, kegiatan
membaca merupakan sebuah proses
untuk mendapatkan nilai tambah
dari pengetahuan yang terdapat
dalam bacaan, yaitu dengan
mengidentifikasi ide-ide yang menonjol
atau mengombinasikan gagasan pokok
bacaan dengan pengetahuan
yang pernah diperoleh sebelumnya.
Kegiatan membaca kreatif tidak
sekadar menangkap makna dan
maksud dari isi bacaan, tetapi
juga menerapkan ide-ide atau informasi
yang tertuang dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang berkaitan
dengan peningkatan kualitas hidup.
Dengan menerapkan informasi
diharapkan, kualitas hidup pembaca
akan lebih terarah dan meningkat.
Kalau ternyata begitu selesai
membaca tidak ada tindak lanjutnya, berarti
ia bukan pembaca kreatif.
Setelah membaca, pada diri seorang
pembaca kreatif secara otomatis
akan tampak sejumlah kemajuan,
baik kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Dengan kata lain,
tingkatan hasil membaca kreatif lebih
tinggi daripada membaca literal
atau kritis.
Manfaat membaca kreatif
Membaca kreatif akan memberikan
banyak manfaat sesuai bahan
bacaan yang dibaca. Banyak tema
bacaan bermanfaat yang dapat dibaca,
misalnya bacaan tentang siraman
rohani, pemikiran para budayawan,
informasi cara merawat kesehatan
tubuh, informasi soal cara membuat
makanan, atau barang.
Ada juga yang memberikan informasi
soal cara memanfaatkan lahan
milik sendiri, misalnya
membudidayakan tanaman hias, atau tanaman
obat. Apabila Anda tertarik untuk
memelihara ternak, dari buku pun
Anda dapat belajar cara merawat,
memilih makanan atau pakan yamg
diperlukan, dan sebagainya.
Pilihan lain untuk menambah pengetahuan
antara lain, cara membuat bangunan
dan menata ruangan secara artistik,
termasuk cara merenovasi suatu
bangunan agar terkesan lebih nyaman
dan indah.
Sekarang pun banyak buku yang
mengajarkan cara mengatur
keuangan keluarga serta cara
berinvestasi untuk masa depan. Tak
sedikit pula buku psikologi yang
dapat memberi masukan tentang cara
mendidik dan mengarahkan
perkembangan jiwa anak. Ada juga buku
tentang hobi atau keterampilan
yang mungkin bisa memberikan ide
untuk memproduksi sesuatu. Dengan
membaca, kita dapat menerapkan
pengetahuan baru yang kita peroleh
untuk mengembangkan karier atau
meningkatkan kemampuan dalam
berbagai bidang sesuai kebutuhan
masing-masing.
(Dikutip dari Intisari: Oktober 2003,
Penulis Yacob Suparsa Asman)
Sumber : Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara
Tingkat Semenjana Kelas X Mokhamad Irman dkk.