Ejaan ini berlaku tahun 1901 dan dapat kita baca dalam kitab Logat Melayu. Sistem ejaan Latin untuk bahasa Melayu ini diciptakan oleh Ch. A. Van Ophuysen. Inilah ejaan Latin resmi yang pertama di Indonesia. Buku Kitab Logat Melayu (1901) dikerjakan bersama dengan Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan M. Taib Sutan Ibrahim.
Ejaan ini berisi :
1. u ditulis oe
2. jika suatu kata berakhir dengan huruf a mendapat akhiran i, maka di atas akhiran itu diberi tanda trema
(").
3. apostrop atau koma hamzah (') ditulis sebagai pengganti k pada akhir kata. Misalnya: bapa', kaka'
4. huruf e keras diberi tanda ( ' ), misalnya : e'jaan, he'bat.
5. kata ulang boleh memakai angka 2 jika kata yang mendahului tanda angka 2 itu berulang seluruhnya,
misalnya jalan-jalan --> jalan2.
6. kata majemuk ditulis dengan tiga cara, yaitu:
a. dihubungkan : hoeloebalang, apabila
b. memakai tanda penghubung : batoe-bara, anak-negeri
c. dipisahkan : anak negeri, jeroek manis