Pembacaan puisi dapat dikatakan berhasil bila pendengar terhanyut dalam
suasana pembacaan. Untuk mencapai tujuan itu, pembaca hendaknya berlatih
dan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.
a. tahap pertama, pembaca harus mempelajari dan memahami puisi yang akan
dibaca.
b. tahap kedua, pembaca memahami pemenggalan (jeda) baik pada kata, frase,
atau kalimat.
c. tahap ketiga, pembaca memahami siapa yang menjadi pendengarnya.
d. tahap keempat, pembaca harus senang terhadap puisi yang akan dibaca.
Di samping tahapan-tahapan di atas, perlu juga memperhatikan pelafalan
atau pengucapan secara jelas, misalnya:
a. fonem diucapkan secara jelas, misalnya huruf a dengan mulut terbuka
lebar
b. pemberian tekanan atau aksentuasi
c. penekanan terhadap intonasi (nada naik, turun atau datar) secara tepat
Dalam pembacaannya pun hendaknya memperhatikan turun naiknya kalimat yang
diselaraskan dengan turun naiknya irama jiwa yang bergetar. Kesedihan yang
amat sangat pun diwujudkan dengan ekspresi pilu yang mendalam. Cara
pembacaan kalimat demi kalimat pun pelan dan bersahaja.