Membaca Cepat
Setiap hari berbagai
buku, majalah, dan surat
kabar yang berisi
informasi penting atau berita
diterbitkan. Begitu
banyak informasi yang tersedia
dan harus kita baca
untuk memperluas pengetahuan
kita. Untuk itu, kita
harus memiliki kemampuan
membaca cepat agar lebih
banyak informasi dan
pengetahuan yang kita
peroleh.
Membaca adalah kegiatan
yang mengerahkan
sejumlah tindakan
meliputi kemampuan mengamati,
mengerti, dan mengingat
isi tulisan. Kegiatan
membaca melibatkan mata
dan pikiran. Pemahaman
dan kecepatan membaca
bergantung pada
kecakapan kita dalam
menjalankan kedua organ
tubuh tersebut.
Pembaca yang efisien dapat
mengatur
kecepatan membaca sesuai
dengan keperluannya.
Untuk keperluan mengenal
bahan yang akan dibaca
atau mencari jawaban
atas pertanyaan tertentu serta
untuk menemukan gagasan
umum dari suatu bacaan,
diperlukan teknik
membaca cepat yang disebut
teknik layap (skimming)
dan teknik pindai (scanning).
Teknik Layap
Teknik layap adalah cara
membaca cepat untuk
mengambil intisari dari
suatu bacaan berupa ide pokok
atau detail penting.
Teknik ini dapat membantu siswa
untuk mengetahui ide
pokok buku-buku pegangan
pada tiap pelajaran atau
untuk penyegaran bacaan
yang pernah dibawa. Bagi
mereka yang sehari-hari
disibukkan dengan
pekerjaan, tetapi perlu mendapat
informasi dari berbagai
bacaan, teknik layap dapat
membantu menyerap
informasi secara cepat.
Pada saat kalian membaca
dengan teknik layap,
gerakan mata hampir
seperti jika membaca lengkap.
Perbedaannya adalah
perhatian penuh kita curahkan
pada ide pokok atau
detail penting, sedangkan
informasi yang kurang
penting kita lewati saja.
Langkah-langkah yang
perlu diperhatikan dalam
membaca dengan teknik
layap.
1. Buatlah pertanyaan
tentang informasi apa yang
kalian perlukan.
2. Bila yang kalian baca
adalah buku, lihatlah daftar
isi atau kata pengantar,
dan carilah informasi
yang kalian perlukan
tersebut.
3. Bacalah isi bacaan
dengan menelusuri bagianbagian
yang mengandung ide
pokok dari tiaptiap
paragraf. Kemudian
melompat dan berhenti
pada beberapa fakta,
detail tertentu yang penting
dan menunjang ide pokok.
4. Ide pokok atau detail
penting dengan mudah
dapat kita kenali sesuai
topik yang menjadi
perhatian kita.
Membaca dengan teknik
layap bukanlah hal
yang mudah. Kemampuan
ini dapat kita peroleh
melalui latihan secara
intensif.
Teknik Pindai
Selain dengan teknik
layap, membaca cepat
dapat juga dilakukan
dengan teknik pindai (scanning).
Teknik pindai adalah
teknik membaca cepat untuk
mendapatkan suatu
informasi tanpa membaca yang
lain, tetapi langsung ke
masalah yang dicari yaitu
fakta khusus atau
informasi tertentu. Dalam kegiatan
sehari-hari teknik
pindai digunakan untuk mencari
nomor telepon, kata
tertentu pada kamus, entri pada
indeks, angka-angka
statistik, acara siaran televisi,
dan daftar perjalanan.
Langkah-langkah membaca
dengan teknik
pindai.
a. Kalian harus
mengetahui kata kunci yang
menjadi petunjuk
pencarian informasi. Misalnya,
mencari nomor telepon
seseorang di buku
petunjuk telepon, kata
kuncinya adalah nama
yang bersangkutan.
b. Kenali organisasi
tulisan dan struktur tulisan
untuk memperkirakan
informasi yang
dibutuhkan.Coba cari
juga melalui daftar isi dan
indeks.
c. Gerakkanlah mata
secara teratur dan cepat
seperti anak panah
meluncur ke bawah atau
dengan pola S atau zigzag.
Penghambat Membaca Cepat
Berikut ini hal-hal yang
dapat menghambat
kecepatan kita dalam
membaca.
1. Membaca dengan
bersuara atau menggerakkan
bibir
(komat-kamit).
Kebiasaan membaca
seperti ini akan
menghambat kecepatan
membaca. Untuk itu
biasakan membaca dengan
mulut terkatup dan pikiran
terkonsentrasi pada isi bacaan sehingga
informasi
bacaan tersebut dapat
kita pahami dengan cepat.
2. Menggerakkan
kepala dari kiri ke kanan.
Kebiasaan menggerakkan
kepala mengikuti
tulisan menghambat
kecepatan membaca seseorang.
Cara yang benar adalah
pada saat membaca kita
hanya menggerakkan mata
untuk memfokuskan
pandangan ke
bagian-bagian tulisan.
3. Menunjuk dengan
jari.
Cara membaca dengan
menunjuk tulisan dengan
jari atau benda lain
juga menghambat kecepatan
membaca sebab gerakan
tangan lebih lambat daripada
gerakan mata. Untuk itu
hindarilah kebiasaan
ini.
4. Membaca ulang apa
yang dibaca.
Kebiasaan ini dapat
menghambat kecepatan
membaca. Karena itu,
konsentrasilah pada bacaan.
Bacalah terus sampai
kalimat selesai. Apa yang
menurut kalian
tertinggal, nanti akan ditemukan lagi.
Teruskan saja membaca.
Kemampuan mata dan otak
kita jauh melebihi
perkiraan kita. Jangan terpaku pada
detail, terus saja
membaca sampai akhir.
5. Membaca sambil
melafalkan dalam batin
(subvokalisasi)
Menghilangkan kebiasaan
ini memang sulit,
tetapi kurangilah dengan
cara melebarkan sudut
pandang membaca.
Latihan Berkonsentrasi
Pemusatan pikiran pada
saat membaca cepat
merupakan salah satu
kunci keberhasilan membaca
cepat. Oleh karena itu,
usahakan agar kalian dapat
berkonsentrasi penuh
saat membaca.
Lakukan petunjuk berikut
ini!
1) Tatap sekilas deretan
lambang pada setiap kolom
2) Tanpa menunjuk
mengunakan jari, hitung jumlah
lambang pada setiap
kolom.
3) Waktu yang disediakan 30 detik.
Kecepatan Membaca
Kecepatan membaca seseorang
pada umumnya
sekitar 125 kata per
menit (KPM). Sebenarnya
kecepatan ini jauh lebih
rendah dari kemampuan yang
sesungguhnya. Kemampuan
membaca cepat akan
meningkat apabila orang
mendapat latihan khusus
sehingga dapat menjadi
175 - 300 KPM, bahkan
dapat mencapai 350 - 500
KPM.
Untuk menghitung
kecepatan membaca, kalian
dapat menggunakan rumus:
Jumlah kata yang dibaca ×
60 = Jumlah kpm
Jumlah detik untuk membaca
Andaikata kalian membaca
1200 kata dalam 3
menit 20 detik, maka
kecepatan kalian membaca
adalah:
1200×60=360kpm
200
Untuk menghitung jumlah
kata dalam bacaan
yang kalian baca,
hitunglah lebih dahulu jumlah kata
dalam lima baris
pertama, lalu dibagi lima. Hasil
tersebut merupakan
jumlah rata-rata per baris dari
bacaan itu. Lalu
hitunglah jumlah baris yang kalian
baca.
Contoh:
Jumlah kata dalam lima
baris: 55
Jumlah kata per baris
rata-rata: 55 / 5 = 11
Jumlah baris yang Anda
baca: 45
Jumlah
kata yang Anda baca: 45 X 11= 495.
Jika kalian membaca
tulisan tersebut dalam
waktu 2 menit 30 detik
atau total 150 detik, maka
kecepatan membaca
kalian:
495×60=198 kpm
150
Membaca dengan Teknik Pindai
Teknik pindai (scanning)
adalah teknik membaca
cepat untuk mendapatkan
suatu informasi tanpa
membaca yang lain,
tetapi langsung ke masalah
yang dicari yaitu faktu
khusus/informasi tertentu.
Teknik ini digunakan
untuk mencari nomor telepon,
kata tertentu pada
kamus, entri pada indeks, angkaangka
statistik, acara siaran
televisi, dan daftar
perjalanan.
Kartika seorang
wiraswasta yang memproduksi
makanan tradisional Indonesia
seperti rempeyek
kacang, ampiang, dan
lain-lain ingin mengembangkan
pemasaran produknya. Ia
bermaksud menjalin kerja
sama dengan hotel
berbintang dua dengan memasok
makanan produksinya.
Untuk itu Kartika mencari data
tentang hotel berbintang
dua dan nomor teleponnya
yang ada di wilayah
Jakarta, Bandung, dan Anyer.
HOTEL DI
INDONESIA
Nama
Telepon
Jakarta:
(Telp. Informasi 021 -108)
1. Hotel Grand Hyatt*****
(021)3901234
2. Hotel Hyatt
Aryaduta***** (021)3844855
3. Hotel Holiday Inn*****
(021)5268833
4. Hotel Imperial
Century***** (021)5460101
5. Hotel Jakarta Hilton
Int.***** (021)5703600
6. Hotel Shangri-La*****
(021)5707440
7. Hotel Sahid Jaya*****
(021)5704444
8. The Jakarta
Mandarin***** (021)3141307
9. Hotel Le Meridien*****
(021)2513131
10.Hotel Ciputra****
(021)5660640
11. Hotel Jayakarta
Tower***** (021)6496760
12. Kartika Candra****
(021)5250808
13. Hotel President**** (021)2301122
14. Hotel Radison****
(021)3500077
15. Atlet Century Park
Jakarta*** (021)5712041
16. Hotel Atlantic***
(021)3146123
17. Hotel Alpine ***
(021)6264001
18.Hotel Ancol***
(021)6916009
19.Hotel City***
(021)6317008
20.Hotel Cemara ***
(021)3908215
21. Hotel Citra Inn**
(021)6596283
22. Hotel Capitol**
(021)6296864
23. Hotel Ginggong**
(021)8711328
24.Hotel Ibis **
(021)4211818
25. Hotel Djakarta**
(021)2313709
26. Hotel Kebayoran Inn.
** (021)7246208
27. Hotel Menteng I**
(021)325208
28. Hotel Menteng II**
(021)3900891
29.Hotel Marcopolo**
(021)2301777
30.Hotel Prinsen Park**
(021)6289101
31. Hotel Royal** (021)3804301
32.Hotel Setiabudi**
(021)5254640
33. Hotel Peninsula**
(021)6260368
BANDUNG:
(Telp. Informasi 022 - 614108)
1. Hotel Papandayan****
(022)310799
2. Hotel Sheraton Inn****
(022)2500303
3. Hotel Horison****
(022)305000
4. Hotel Perdana
Wisata*** (022)438238
5. Hotel Istana ***
(022)433025
6. Hotel Telagasari***
(022)212632
7. Hotel Sukajadi***
(022)231088
8. Hotel Santika***
(022)4203009
9. Hotel Patra Jasa**
(022)2502664
10. Hotel Abadi **
(022)212000
11. Hotel New Naripan**
(022)4200636
12. Hotel DEQUR**
(022)2503536
13. Hotel Endah
Parahyangan** (022)634934
14.Hotel Mutiara**
(022)4200333
15.Hotel Cemerlang** (022)631675
Membaca dengan Teknik
Layap
Teknik layap adalah
membaca dengan cepat
untuk mengetahui isi
umum suatu bacaan atau
bagiannya. Isi umum
dimaksud mungkin adalah
informasi fokus, tetapi
mungkin juga hanya sebagai
dasar untuk menduga
apakah bacaan atau bagian
bacaan itu berisi
informasi yang telah ditentukan.
Bacalah teks berikut
menggunakan teknik layap
untuk mendapatkan
pikiran pokok!
Angkat
Keripik Nanas Jadi Makanan Khas
Neli
Triana
Kios etalase keripik
nanas milik Muslimin (50)
hampir dua kali
terlewati ketika sambil berkendara
roda dua kami
bolak-balik mencarinya
di Jalan
Pekanbaru-Bangkinang, Kabupaten
Kampar, Provinsi Riau.
Rasa penasaran ingin
mencoba makanan khas
Kampar yang tersohor di
seluruh Provinsi Riau
dan telah merambah
negeri tetangga itulah yang
menjadi motivasi kami
menyusuri perjalanan
sepanjang sekitar 30
kilometer.
Agak kaget ketika yang
tampak hanyalah
bangunan kecil berukuran
lebar tiga meter dan
panjang enam meter yang
berfungsi sebagai toko
sekaligus dapur
pembuatan keripik nanas.
Muslimin yang hanya
mengenakan kaus singlet
sibuk melayani pembeli
maupun penyetor buah
nanas segar. Tampak
berkeringat dan sedikit
lelah, tetapi bapak lima
anak ini ramah menerima
kedatangan tamunya.
Muslimin lalu berkisah
tentang perjuangannya
dari petani nanas biasa
hingga menjadi pembuat
keripik nanas yang
kemudian menjadi komoditas
andalan Kampar.
Laki-laki paruh baya penduduk
asli Kampar ini sejak
tahun 1997 terjun sebagai
petani nanas. Sebelumnya
dia telah malang melintang
di dunia pertanian dan
selalu merasa tak
mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Pada masa-masa ekonomi
sulit, tepat setelah
masa reformasi, ia
terjun ke bidang pertanian
nanas dengan alasan yang
sama seperti alasan
ratusan petani nanas
lain di Desa Kualu Nanas,
Kecamatan Kampar. Nanas
telah dikenal di
daerah ini sejak
berpuluh tahun silam. Tanaman
nanas ditemukan di lahan
ratusan hektar yang
tersebar mengitari
permukiman.
Dulu, masyarakat
membiarkan saja nanas
tumbuh subur sebagai
tanaman liar. Mereka memanfaatkannya
hanya untuk konsumsi
sendiri.
Lama kelamaan buah
kuning oranye bermahkota ini
pun diminati orang dan
mulai terjadi transaksi jual
beli yang memicu
tumbuhnya perkebunan nanas.
Celah peningkatan
ekonomi itu bak pancingan
yang segera disambut.
Warga desa beramairamai
membuka perkebunan
nanas, bahkan
perusahaan di bidang
agrobisnis pun mengapling
tanah membangun
perkebunan, di samping juga
menyerap hasil budidaya
warga setempat.
Selain saat musim panen
besar pada Juni-Juli
dan pada akhir tahun,
buah nanas hampir setiap
hari dapat dipetik.
Warga setempat cukup
memajang buah nanasnya
di pinggir Jalan
Pekanbaru-Bangkinang.
Pengguna jalan yang
tertarik langsung
berhenti dan membeli buah
segar tersebut.
Akan tetapi, sejak tahun
1990-an, jumlah
nanas di Kualu Nanas
selalu berlebih dan ketika
pasar tak lagi dapat
menampung, buah-buah
yang mengandung banyak
air serta berasa
manis asam segar itu
terpaksa dibiarkan membusuk.
Ini membuat Muslimin dan
para petani
lainnya prihatin. Namun,
apa daya mereka tak
memiliki kemampuan
memasarkan nanas hingga
jauh ke luar kota,
provinsi, apalagi luar negeri.
“Nanas dari sini susah
dibawa dalam perjalanan
jarak jauh. Kandungan
air dan gula amat
banyak hingga cepat
matang dan membusuk
saat berada di ruang
panas tertutup. Paling jauh,
kami menjual nanas ke
Pekanbaru atau daerah
perbatasan Sumatera
Barat,” kata Muslimin.
Menyadari susahnya
mencari peluang pasar
di luar Kampar, Muslimin
membentuk Kelompok
Tani Berkat Bersama.
Kelompok ini kemudian
menjadi satu-satunya
kelompok tani yang
mewadahi petani nanas.
Itu pun hanya segelintir
saja yang tertarik
menjadi anggota.
...................
Kompas, 8 September 2006
Memahami Informasi Tulis
Kemampuan memahami isi
bacaan tidak sama
pada tiap orang. Hal ini
bergantung pada banyak
faktor. Di antaranya,
penguasaan kosa kata yang
dimiliki seseorang,
minat terhadap informasi yang
dibacanya, latar
belakang pendidikan dan
pengalamannya, dan
lain-lain.
Langkah-langkah agar
memperoleh kemampuan
membaca cepat untuk
pemahaman:
1. sebelum membaca,
sebaiknya melakukan survei
bacaan dengan cara
memperhatikan judul buku
atau judul karangan yang
akan dibaca sehingga
kalian bisa
memperkirakan isi yang terkandung
di dalamnya;
2. ajukan pertanyaan
sebanyak-banyaknya tentang
isi bacaan sehingga cara
membaca kita menjadi
lebih aktif dan dapat
dengan mudah menangkap
gagasan atau ide yang
ada;
3. bacalah isi bacaan
tersebut dengan konsentrasi
pada ide pokok serta
detail penting yang
mendukung ide pokok;
4. setelah selesai
membaca, cobalah menyebutkan
hal-hal penting dari isi
bacaan tersebut; dan
5. ulangi lagi membaca
tulisan tersebut untuk
menelusuri kembali
bagian-bagian penting yang
perlu diingat. Tahap ini
membantu daya ingat dan
memperkuat pemahaman
juga untuk mendapatkan
hal-hal penting yang
barangkali terlewatkan.
Sebuah informasi
tertulis, baik berupa paragraf
maupun karangan biasanya
ditulis pengarang dengan
berbagai tujuan. Sesuai
tujuannya, paragraf atau
karangan dapat
dikelompokkan menjadi bentuk
narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.
a. Narasi
Narasi atau kisahan
merupakan corak tulisan
yang bertujuan
menceritakan peristiwa atau
pengalaman manusia
berdasarkan perkembangannya
dari waktu ke waktu agar
pembaca
terkesan. Contohnya,
cerita pendek atau novel.
b. Deskripsi
Deskripsi atau pemerian
merupakan gaya tulisan
yang bertujuan
menggambarkan sejelas-jelasnya
suatu objek sehingga
pembaca seolah-olah
mengalami sendiri
sesuatu yang digambarkan
itu.
Bentuk deskripsi banyak
kita jumpai dalam
cerita. Untuk menguatkan
jalan cerita, pengarang
misalnya menggambarkan
fisik tokoh utamanya
atau tempat ketika
peristiwa terjadi.
c. Eksposisi
Eksposisi atau paparan
merupakan corak tulisan
yang bertujuan
menginformasikan, menerangkan,
dan menguraikan suatu
gagasan. Oleh
karena itu, paragraf
eksposisi harus dapat
memberikan tambahan
pengertian dan
pengetahuan kepada
pembacanya.
d. Argumentasi
Argumentasi atau bahasan
merupakan corak
tulisan yang bertujuan
membuktikan dan
meyakinkan atau
mempengaruhi pembaca agar
menerima suatu pendapat.
Perbedaannya
dengan eksposisi adalah
argumentasi berusaha
meyakinkan pembaca,
sedangkan eksposisi
berusaha menjelaskan sesuatu kepada
pembaca.