Preposisi dan Partikel
Contoh:
1. Kakek Amien Rais, Wiryo Soedarmo, adalah salah seorang
pendiri
Muhammadiyah di Gombong, Jawa Tengah.
2. Sampai suatu saat, mereka berdua naik haji ke
Mekkah.
3. Nama-nama mereka diambil dari Al
Quran dan dikaitkan dengan
kenangan dan
peristiwa yang menyertai kelahirannya.
Kata depan, di, ke, dan dari
ditulis
terpisah dari kata yang
mengikutinya, kecuali jika berupa gabungan kata yang sudah
dianggap padu benar, seperti kepada
dan
daripada.
Misalnya:
1. Saya pergi ke beberapa daerah untuk
mencarinya, tetapi
belum berhasil.
2. Ketika truk Belanda sudah bergerak ke timur, gerilyawan
yang bersembunyi di
bawah
kaki bukit lari ke arah barat.
3. Semoga perekonomian kita pada masa yang akan datang
lebih cerah daripada
keadaan
pada tahun-tahun yang lalu.
4. Para pramuka sedang berkerumun di
sekitar
api unggun.
Selain kata depan, pada beberapa bacaan yang kita baca ada
yang menggunakan partikel pun dalam
sebuah kalimat.
Penggunaan partikel pun dipisahkan dari kata
yang mendahuluinya
karena partikel pun sudah hampir seperti
kata lepas.
Misalnya:
1. la sudah sering ke desa ini, tetapi sekali
pun ia belum pernah
singgah ke rumah
saya.
2. Jika saya pergi, dia pun ingin
pergi.
3. Dengan devaluasi pun ekonomi Indonesia belum
tertolong.
4. Tidak satu pun negara anggota OPEC
yang setuju jika harga
minyak dinaikkan terlalu tinggi.
Namun, kelompok kata yang berikut, yang sudah dianggap
padu benar, ditulis serangkai. Jumlah kata seperti itu
terbatas,
hanya ada dua belas kata, yaitu adapun,
ataupun, bagaimanapun,
biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun,
meskipun, sekalipun
(yang berarti walaupun), sungguhpun, dan
walaupun.
Misalnya:
1. Meskipun ia
sering ke Jakarta, satu kali pun ia belum pernah
ke Taman Mini
Indonesia Indah.
2. Bagaimanapun sulitnya,
saya harus menempuh ujian sekali
lagi.
3. Walaupun tidak
mempunyai uang, ia tetap gembira.
4. Biarpun banyak
rintangan, ia berhasil menggondol gelar
kesarjanaan.
Partikel per yang berarti 'mulai',
'demi', dan 'tiap' ditulis
terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendampinginya.
Misalnya:
1. Harga kain itu Rp 10.000,00 per
meter.
2. Saya diangkat menjadi pegawai negeri per
Oktober
1974.
3. Semua orang yang diduga mengetahui peristiwa itu dipanggil
satu per
satu.
4. Setelah dinyatakan bersalah, Ali ditahan oleh yang
berwajib.
Istrinya terpaksa
menghemat belanja harian menjadi Rp2.000,00
per hari.
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia