Frasa ialah satuan bahasa yang biasanya terdiri atas dua kata atau lebih, dapat merupakan unsur kalimat, dan dapat berdiri sendiri.
Contoh:
1. Anak itu belum dapat membaca. (kalimat)
anak itu (frasa)
belum dapat membaca (frasa)
2. Udin dan Ahim harus datang ke Duri. (kalimat)
Udin dan Ahim (frasa)
harus datang (frasa)
ke Duri (frasa)
Satuan bahasa bercetak miring pada contoh (1) dan (2) itu adalah frasa. Frasa anak itu dan Udin dan Ahim merupakan subjek.
Frasa belum dapat membaca dan harus datang merupakan unsur kalimat yang berfungsi predikat.
Frasa ke Duri adalah unsur kalimat yang berfungsi keterangan.
Frasa seperti pada contoh di atas dapat berdiri sendiri sebagai jawaban dari suatu pertanyaan. Misalnya:
(Siapa belum dapat membaca?) Anak itu.
(Mengapa anak itu?) Belum dapat membaca.
Sumber : Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar
S. Effendi
Pustaka Jaya, 1995
Halaman 31-32
Contoh:
1. Anak itu belum dapat membaca. (kalimat)
anak itu (frasa)
belum dapat membaca (frasa)
2. Udin dan Ahim harus datang ke Duri. (kalimat)
Udin dan Ahim (frasa)
harus datang (frasa)
ke Duri (frasa)
Satuan bahasa bercetak miring pada contoh (1) dan (2) itu adalah frasa. Frasa anak itu dan Udin dan Ahim merupakan subjek.
Frasa belum dapat membaca dan harus datang merupakan unsur kalimat yang berfungsi predikat.
Frasa ke Duri adalah unsur kalimat yang berfungsi keterangan.
Frasa seperti pada contoh di atas dapat berdiri sendiri sebagai jawaban dari suatu pertanyaan. Misalnya:
(Siapa belum dapat membaca?) Anak itu.
(Mengapa anak itu?) Belum dapat membaca.
Sumber : Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar
S. Effendi
Pustaka Jaya, 1995
Halaman 31-32