NARASI
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang
bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman
manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
Sebagai cerita narasi bermaksud memberitahukan apa
yang diketahui dan dialami kepada pembaca atau pendengar dengan tujuan mereka
dapat merasakan dan mengetahui peristiwa tersebut dan menimbulkan kesan di
hatinya, baik berupa kesan tentang isi peristiwa maupun kesan estetik cara
penyampaian yang bersifat sastra dengan menggunakan bahasa figuratif.
Agar timbul kesan yang indah dan menarik diperlukan
cara pengelolaan tulisan secara tepat dan diperlukan pula adanya pemilihan
peristiwa yang dianggap menarik dan jitu. Lebih dari itu, dalam sebuah narasi,
khususnya yang berbentuk cerita atau fiksi, diperlukan adanya konflik. Konflik inilah
yang memegang peranan dalam memancing daya tarik pembaca dan pendengar terutama
untuk mengetahui bagaimana akhir dari konflik tsb.
Jadi, narasi memerlukan dan berdasarkan kepada
konflik. Konflik antara gagasan dengan kenyataan di mana lingkungan kehidupan
peristiwa itu terjadi. Konflik tidak perlu keras atau rumit, cukup berupa
kesenjangan antara kenyataan dengan keinginan.
Narasi mempunyai pola. Pola yang sederhana adalah
awal peristiwa, tengah peristiwa, dan akhir peristiwa. Bagian awal biasanya
mebawa pembaca ke dalam cerita dan menarik pembaca kepada suatu suasana
tertentu, atau menjelaskan tentang latar belakang peristiwa, atau mungkin pula
berupa pembayangan tentang apa yang akan terjadi di bagian tengah atau akhir
cerita. Bagian awal ini mempunyai fungsi khusus untuk memancing dan menggiring pembaca kepada kondisi ingin tahu
apa yang akan terjadi selanjutnya.
Bagian tengah narasi merupakan bagian yang
menjelaskan secara panjang lebar tentang peristiwa. Di sini biasanya konflik
didramatisasi dan dibuat makin menajam. Bagian akhir narasi merupakan bagian
antiklimaks. Konflik mulai menuju ke arah tertentu, walaupun belum tentu
penulisnya menunjukkan penyelesaian secara jelas.
Kadang-kadang bagi beberapa penulis konflik itu sudah
ada pada bagian awal, lalu kemudian muncul krisis, yaitu koflik mulai meninggi,
lalu muncul krisis yang makin menghebat, baru kemudian menemukan jalan keluar
ke arah tertentu. Krisis itu dapat dilanjutkan lagi menuju klimaks, lalu turun
kembali. Arus naik turun yang saling berkaitan ini disebut plot.
Jadi, narasi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.
Berupa cerita tentang peristiwa/pengalaman
manusia.
2.
Kejadian/peristiwa yang disampaikan dapat berupa
peristiwa/kejadian yang benar-benar terjadi dan dapat pula berupa imajinasi
semata-mata, atau gabungan keduanya.
3.
Berdasarkan konflik. Tanpa konflik narasi tidak
akan menarik.
4.
Memiliki nilai estetika karena isi dan cara
penyampaiannya bersifat sastra, terutama narasi fiksi.
5.
Menekankan susunan kronologis
6.
Biasanya memiliki dialog.
Dalam menyusun narasi perhatika petunjuk berikut:
1.
Yakinkan diri
sendiri bahwa cerita yang akan ditulis memiliki nilai. Mengapa Anda merasa
perlu bercerita tentang hal itu. Bila Anda merasa cerita itu penting, membawa
kebaikan bagi diri Anda dan orang lain, maka tulislah cerita tersebut.
2.
Tulislah cerita
itu denga urutan yang jelas. Berilah kaitan yang jelas antara satu bagian
dengan bagian yang lain sehingga mudah dipahami pembaca. Anda bisa saja
menulisnya dengan gaya yang Anda senangi, misalnya dengan meletakkan konflik
pada bagian awal asal cerita menjadi menarik. Akan tetapi, jika cara itu sulit,
gunakan saja cara yang sederhana yaitu dengan awal, tengah, dan akhir( = awal
cerita, konflik, dan penyelesaian)
3.
Gunakan dialog
di mana mungkin dan di mana perlu. Dialog adalah cara yang bagus dalam
menjelaskan cerita, juga agar cerita lebih kelihatan hidup dan lebih nyata
dalam kehidupan. Dialog dapat digunakan untuk menjelaskan perwatakan tokoh
cerita. Agar diperhatikan, dialog dalam cerita harus dialog yang hidup, dikenal,
dan menyentuh pembaca. Jangan sampai dialog kelihatan janggal sehingga
tujuannya tidak tercapai.
4.
Pilihlah detail
cerita dengan teliti. Tidak perlu semua yang terasa dan teramati
disampaikan. Pilihlah mana yang penting, yang paling menarik, berkesan, dan ada
kaitannya dengan batang tubuh cerita. Penulis narasi yang berhasil adalah yang
berhasil memilih detail cerita secara tepat. Bila detail tidak dipilih scara
ketat bisa mengakibatkan cerita menjadi panjang berbelit-belit.
Pilih
dan tetapkan pusat pengisahan. Pusat
pengisahan ini adalah posisi dan penempatan diri penulis dala m cerita atau
dari posisi mana ia melihat peristiwa yang terdapat dalam cerita. 5. Pilih dan tetapkan pusat pengisahan. Pusat pengisahan ini adalah posisi dan penempatan diri penulis dala m cerita atau dari posisi mana ia melihat peristiwa yang terdapat dalam cerita.
Narasi dibagi atas dua jenis, yaitu:
1. Narasi informatif
Narasi informatif sering disebut sebagai narasi ekspositoris yang pada dasarnya berkecenderungan berbentuk eksposisi yang menginformasikan peristiwa dengan bahasa yang lugas dan konfliknya tidak terlalu kelihatan.
2. Narasi artistik
Narasi artistik sering disebut narasi literer. Narasi inilah yang sesungguhnya murni sebagai tulisan narasi. Narasi ini biasanya berupa cerpen atau novel.
Contoh narasi informatif
Mobil Pick Up yang membawa mereka menghantam pagar rumah orang. Tampak bagian depan mobil itu penyok hingga moncong depannya hampir tak ada lagi. Sang sopi tergeletak tak jauh dari mobil tersebut. Badannya berlumuran darah. Tubunya sudah ditutupi daun pisang oleh warga yang segera datang. Ketiga anak SD Mutiara yang menumpang di bak pick up itu berserakan di tiga penjuru. Dua perempuan dan satu laki-laki, ketiganya tergeletak berlumuran darah dan tanpa nyawa lagi.
Warga emnutupi mayat-mayat itu dengan apa yang ada, dengan daun, dengan kain, dan dengan kertas koran. Keempat korban masih dibiarkan tergeletak di posisi semula menunggu polisi yang telah dihubungi warga. Jalan lintas Pinggir macet seketika. Jalan lintas ini adalah jalan lintas timur Sumatera yang sangat padat hampir sepanjang waktu.
Contoh narasi artistik
Laki-laki yang bergaya perempuan itu gemetar seluruh tubuhnya. Sejak tadi matanya tak lepa-lepas dari tali besat yang diikatkan kuat pada dua tiang yang kokoh. Sebentar lagi lehernya akan tergantung di tali itu. Ia akan menemui malaikat maut yang sangar.
"Anda terbukti bersalah. Anda tahukan bahwa di negara kita ini perilaku terkutuk umat Nabi Luth adalah dosa yang amat besar. Dan Anda seharusnya juga sudah tahu apa hukumannya karena Anda bukanlah orang awam. Anda seorang yang disebut cendekiawan di negara kita ini. Sungguh tak diduga Anda bisa terjerumus ke perilaku yang lebih buruk dari binatang itu."
Benbo diam bagai patung. Menyesal pun sudah tak ada lagi gunanya.