Ciri-ciri verba dapat diketahui dengan mengamati (1)perilaku semantis, (2)perilaku sintaksis, (3)bentuk morfologisnya.
Secara umum verba dapat diidentifikasi dan dibedakan dari kelas kata yang lain karena ciri-ciri berikut:
1. Verba memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat walaupun dapat juga mempunyai fungsi yang lain.
Contoh :
a. Pencuri itu lari.
b. Mereka sedang belajar di kamar.
c. Bom itu seharusnya tidak meledak.
d. Orang asing itu tidak akan suka masakan Indonesia.
Bagian yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di atas adala predikat, yaitu bagian yang menjadi pengikat bagian lain dari kalimat itu. Dalam sedang belajar, tidak meledak, tidak akan suka, verba belajar, meledak, dan suka berfungsi sebagai inti predikat.
2. Verba mengandung makna inheren perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
3. Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti 'paling'. Verba seperti mati atau suka, misalnya, tidak dapat diubah menjadi termati atau tersuka.
4. Pada umumnya verba tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan. Tidak ada bentuk seperti agak belajar, sangat pergi, dan bekerja sekali meskipun ada bentuk sangat berbahaya, agak mengecewakan, dan mengharapkan sekali.
Sumber : Tata Bahas Baku Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
Secara umum verba dapat diidentifikasi dan dibedakan dari kelas kata yang lain karena ciri-ciri berikut:
1. Verba memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat walaupun dapat juga mempunyai fungsi yang lain.
Contoh :
a. Pencuri itu lari.
b. Mereka sedang belajar di kamar.
c. Bom itu seharusnya tidak meledak.
d. Orang asing itu tidak akan suka masakan Indonesia.
Bagian yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di atas adala predikat, yaitu bagian yang menjadi pengikat bagian lain dari kalimat itu. Dalam sedang belajar, tidak meledak, tidak akan suka, verba belajar, meledak, dan suka berfungsi sebagai inti predikat.
2. Verba mengandung makna inheren perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
3. Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti 'paling'. Verba seperti mati atau suka, misalnya, tidak dapat diubah menjadi termati atau tersuka.
4. Pada umumnya verba tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan. Tidak ada bentuk seperti agak belajar, sangat pergi, dan bekerja sekali meskipun ada bentuk sangat berbahaya, agak mengecewakan, dan mengharapkan sekali.
Sumber : Tata Bahas Baku Bahasa Indonesia, Balai Pustaka