1.
Unsur-Unsur Pementasan Drama
Pementasan drama merupakan kesenian yang sangat kompleks. Sebab,
seni drama bukan saja melibatkan banyak seniman, melainkan juga
mengandung
banyak unsur.apa unsur-unsur pementasan draman itu?
a. Naskah Drama
Bila Anda akan mengadakan pertunjukan drama, yang dibutuhkan
pertama-tama adalah naskah drama. Naskah drama adalah karangan
yang
berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut berisi nama-nama
tokoh dalam
cerita, dialog yang diucapkan, keadaan panggung. Bahkan
kadang-kadang
dilengkapi tentang tata busana, tata lampu dan tata suara(musik
pengiring).
Naskah drama mengutamakan pembicaraan tokoh, penuturan ceritanya
melalui dialog. Permainan drama dibagi atas babak. Tiap babak
berisi satu
peristiwa dengan waktu dan suasana tertentu.
Untuk memudahkan para pemain drama, naskah juga dilengkapi
dengan
keterangan atau petunjuk. Petunjuk itu misalnya gerakan-gerakan
yang
dilakukan pemain, tempat terjadinya peristiwa,
benda-benda/peralatn yang
dibutuhkan setiap babak, dan sebagainya.
b. Pemain
Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Jumlah pemain akan
tergantung dari tokoh yang dipentaskan. Seorang pemain harus
benar-benar
seperti tokoh yang dimainkan. Untuk itu, ia harus menguasai dan
mampu
memerankan watak, tingkah dan busana lain yang mendukungnya.
c. Sutradara
Sutradara adalah pemimpin pementasan drama. Hal yang mula-mula
dilakukan seorang sutradara adalah memilih naskah (atau ditulis
sendiri).
Naskah dibaca berulang-ulang untuk memahami cerita dan
menafsirkan
bagaimana watak tokoh-tokohnya. Selanjutnya memilih pemain yang
akan
memerankan tokoh dalam naskah. Pemain yang telah terpilih akan
dibimbing
dan diarahkan oleh sutradara agar mampu memerankan tokoh dengan
baik.
Selain itu, ia harus menunjuk penata rias, busana. lampu, dan
suara. Pada
akhirnya ia harus bekerja sama dengan para petugas dan
mengkoordinasikan
semua bagian.
d. Tata Rias
Tata rias adalah cara mendandani pemain. Orang yang
mengerjakannya
disebut penata rias.
e . Tata Busana
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan, model,
maupun cara mengenakannya. Tata busana erat sekali dengan tata
rias,
sehingga tugas mengatur pakaian pemain sering dirangkap dengan
penata
rias.
f. Tata Panggung
Tata panggung adalah pentas atau arena untuk bermain drama.
Biasanya letaknya di depan tempat duduk penonton dan lebih
tinggi dari kursi
penonton. Tujuannya agar penonton yang duduk di kursi paling
belakan g
dapat melihat apa yang ada di panggung.
Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk
permainan drama. Panggung harus menggambarkan tempat, waktu dan
suasana terjadinya suatu peistiwa.
g. Tata Lampu
Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung. Karena itu,
lampu
erat sekali hubungannya dengan tata panggung. Pengaturan cahaya
di
panggung harus menggambarkan keadaan /peristiwa yang sedang
terjadi di
atas panggung.
h. Tata Suara
Tata suara bukan hanya pengaturan pengeras suara, melainkan
musik
pengiring juga. Musik pengiring diperlukan juga agar suasana
yang
digambarkan terasa lebih meyakinkan dan mantap bagi para
penonton. Alat
musik yang biasanya digunakan, misalnya seruling, biola, organ,
dan
sebagainya.
i. Penonton
Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan drama. Siapakah
penonton? Penonton adalah orang-orang yang mau datang ke tempat
pertunjukan. Penonton pun dapat dikategorikan menjadi penonton
iseng,
penonton peminat dan penonton penasaran.
2.
Menentukan Tema, Judul, Kerangka Drama dan Menyusun
DialogNaskah
Bila tadi telah dibicarakan tentang bagaimana sebuah pementasan
dan
unsur-unsur yang ada di dalamnya, lalu bagaimnakah cara menyusun
dialog itu
sendiri? Seperti pada karya sastra lain, drama yang merupakan
salah satu karya
sastra yang penyajiannya dengan dipentaskan memiliki tema yang
merupakan
dasar cerita. Tema dapat diambil dari berbagai segi kehidupan
manusia, baik itu
pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain.
Judul yang telah Anda tetapkan setelah mengamati kehidupan di
luar Anda
atau dari dalam diri Anda, dirumuskan menjadi judul yang dapat
mewakili isi dari
tema yang ingin disampaikan.
Setelah melakukan kegiatan tersebut buatlah kerangka cerita
drama,
misalkan:
Babak 1: Kenangan masa indah,
Babak 2: Pertengkaran idealisme,
Babak 3: Saat-saat terakhir perpisahan, dan sebagainya.
Kegiatan terakhir adalah susunlah naskah drama berdasarkan
kerangka
yang telah Anda susun tadi.
Perhatikan ilustrasi berikut berdasarkan kerangka drama di atas!