Peyorasi-Ameliorasi dan Perluasan-Penyempitan Makna
Kata yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia
seringkali mengalami
perubahan makna, di antara adalah perluasan,
penyempitan, peninggian,
perendahan, dan sebagainya.
a. Peyorasi, maksudnya adalah perubahan makna kata yang
nilai rasanya
lebih rendah daripada kata sebelumnya.
Contoh:
- kroni
Kata sebelumnya bermakna sahabat, sedangkan makna baru
berarti kawan
dari seorang penjahat.
b. Ameliorasi, yaitu perubahan makna kata yang nilai
rasanya lebih tinggi
daripada asalnya.
Contoh:
- wanita
Kata asalnya lebih rendah daripada perempuan, tetapi
makna baru menjadi
lebih tinggi daripada perempuan.
c. Perluasan Makna
Hal ini terjadi apabila cakupan makna suatu kata lebih
luas dari makna
asalnya.
Contoh:
kata ibu
Makna asalnya berarti emak, sedangkan makna baru berarti
setiap
perempuan dewasa.
d. Penyempitan Makna
Hal ini terjadi apabila makna suatu kata lebih sempit
cakupannya daripada
makna asalnya.
Contoh:
kata sarjana
Makna asalnya berarti cendekiawan, sedangkan makna bari
berarti gelar
dari lulusan sebuah universitas.
3. Menentukan Makna Asosiasi
dan Sinestesia
Selain keempat perubahan makna kata yang telah
disebutkan di atas, masih
ada lagi jenis perubahan makna kata yang lain, yaitu
sebagai berikut.
a. Asosiasi, yaitu perubahan makna kata yang terjadi
karena persamaan sifat
Contoh:
- kata amplop
Makna kata asalnya berarti tempat untuk memberi uang,
sedangkan makna
baru berarti suap.
b. Sinestesia, yaitu perubahan makna kata akibat
pertukaran tanggapan
antara dua indra yang berlainan.
Contoh:
- berwajah manis
Makna asalnya berarti indra perasa, sedangkan makna baru
berarti indra
penglihatan.